RUPAT UTARA (PesisirRiau.com) – Puluhan pelajar jenjang SD, SMP dan SMA di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar rela menantang bahaya dan selalu menghadang di hadapannya. Mereka setiap hari menjalaninya, karena keterbatasan ruang belajar untuk proses kegiatan belajar mengajar sekolah di kampung tempat tinggalnya.
Namun kondisi ini dialaminya tidak menyurutkan semangat anak-anak warga Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara untuk mengeyam dunia pendidikan, agar tidak tertinggal dengan anak-anak yang lain, untuk mengenyam pendidikan.
Sungguh miris sekali, setiap hari mereka harus menaiki perahu kayu, bolak balik dari Dusun Hutan Samak menuju Desa Titi Akar tempat mereka menimba ilmu.
Generasi penerus bangsa ini, harus berhadapan dengan ganasnya gelombang air laut. Pasalnya, saat hendak menuju ke SMPN 2 Rupat Utara dan SMKN 1 Rupat Utara mereka harus menaiki perahu kayu ukuran kecil setiap hari.
“Ya, setiap hari anak-anak ini harus menaiki kapal kayu untuk bersekolah. Kalau tidak seperti ini anak-anak tidak bisa sekolah,” ujar Alim, salah seorang warga Dusun Hutan Samak kepada PesisirRiau.com, Rabu (6/12/2023).
Ia menyebutkan, akibat keterbatasan ruang belajar di dusunnya membuat anak-anak harus belajar di sekolah yang berada di ibukota Desa Titi Akar. Bahkan, setiap pagi dan sore mereka harus mengarungi sungai untuk datang ke sekolah telat waktu.
“Kami berharap segera dibangun gedung sekolah jenjang SMP dan SMA di Dusun Hutan Samak, agar anak-anak kami tidak menyeberangi sungai lagi untuk pergi menuntut ilmu,” pungkasnya.(sal)
Editor : Soleh