PEKANBARU (PesisirRiau.Com)–Kecelakaan kerja mitra kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali terjadi di rig PT Asrindo Citraseni Satria (ACS), Rabu (18/1). Kejadian ini, merupakan ketujuh kalinya peristiwa fatality di Wilayah Kerja (WK) yang dikelola PT PHR, sejak 9 Agustus 2021.
Adapun kronologis kejadian seperti ditulis via pesan WhatsApp Pjs EVP Upstream Business WK Rokan, Rizal D Nasution kepada Dirut PT PHR dan Pimpinan SHU melaporkan, peristiwa terjadi ketika seorang floorman PT ACS, DS (22), mengalami luka fatal setelah Full Opening Safety Valve (FOSV) terjatuh dan mengenainya saat ia berada di Working Platform (WPF).
Setelah selesai pekerjaan run in hole Electrical Submersible Pump (ESP) dan absorber wheel diturunkan, kru memposisikan kembali air hoist ke center well. Pada saat proses memposisikan air hoist ke center well, kru menggunakan Full Opening Safety Valve (FOSV) sebagai pemberat.
“Ketika driller mengangkat air hoist, air hoist tersangkut di area monkey board dan kemudian FOSV terlepas sehingga mengenai IP yang berada di Working Platform (WPF),” tulis Rizal.
Pasca kejadian, pihak perusahaan telah melakukan tindakan evakuasi korban ke klinik PT PHR Minas dan melaporkan insiden kepada pimpinan PT PHR.
“Selain itu, tindakan barikade dan mengamankan lokasi kejadian, serta mengumpulkan data untuk proses investigasi dan melakukan pendampingan keluarga korban,” demikian tulis pesan tersebut.
Kepada media, Humas PT PHR, Rinta menyampaikan keterangan dari Corporate Secretary PT PHR, Rudi Affirianto yang mengkonfirmasi adanya kejadian kecelakaan kerja tersebut.
“Atas nama pribadi dan segenap pekerja PHR dan Pertamina, kami mendoakan semoga beliau diberikan tempat paling baik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” Rudi Affirianto.
Dalam keterangan tertulis itu, Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, pasca kejadian ketujuh di wilayah kerja PHR ini akan dilakukan Safety Stand Down di mana semua kontraktor dan subkontraktor berhenti untuk tidak melaksanakan aktivitas pekerjaan dan melakukan meeting untuk membahas tentang HSE
“PHR memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Berkolaborasi dengan Polda Riau, proses investigasi secara menyeluruh saat ini sedang berjalan. Pihak manajemen PHR juga meminta seluruh kru untuk melakukan safety stand down,” jelas Jaffee.
Diketahui, saat ini wilayah kerja PT PHR tengah dievaluasi pasca enam kejadian meninggal di 2022 lalu. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau menyebut, evaluasi terhadap pekerjaan itu dipimpin pengawas ketenagakerjaan ahli utama satu-satunya di Indonesia, Jonli. Banyak pihak merasa turut prihatin atas kejadian ini, dan berharap tidak akan terulang kembali.(sal)
Editor: Soleh