KUALA LUMPUR (PesisirRiau.Com) – Penyair Riau, Ir Fakhrunnas MA Jabbar MIKom didampingi istri Hj Tutin Apriyani SE tampil dalam acara Malam Baca Puisi PENA (Penulis Nasional) Malaysia di Kuala Lumpur bertepatan Malam Nuzul Quran, 17 Ramadhan, Jumat (07/04/2023).
Acara yang dibuka secara resmi sekaligus baca puisi oleh sastrawan Datuk Seri Dr Awang Sariyan, selaku Senator Dewan Negara dan Pengerusi Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP).
Awang sempat berbagi buku terbaru ukuran saku berjudul ‘Tadzkirah Ramadhan’.
Seperti dilaporkan Fakhrunnas MA Jabbar dari Kuala Lumpur, Presiden PENA Malaysia, Dr Saleeh Rahamad juga tampil baca puisi melaporkan acara tersebut merupakan program PENA yang rutin dilakukan.
Acara bulan ini bertepatan bulan suci Ramadhan yang menghadirkan para penyair lintas generasi di Malaysia.
Siapa saja kalangan sastra baik generasi lama maupun baru. Kegiatan semacam ini sebenarnya dilakukan tiap bulan sebagai apresiasi perpuisian dalam menumbuhkan bakat baru.
Untuk acara bulan Ramadhan ini selain diawali buka bersama, Shalat Maghrib berjamaah juga dilanjutkan dilanjutkan sholat Isya dan tarawih berjamaah dan penyerahan santunan bagi pihak yang membutuhkan.
Ada hal yang istimewa kali ini, karena untuk imam shalat yakni Ustadz Hafidz sengaja didatangkan dari Lombok (Indonesia).
“Selain itu kita kedatangan tamu, sastrawan Indonesia asal Riau, Fakhrunnas MA Jabbar bersama istri yang kebetulan sedang berada di Kuala Lumpur. Saleeh yang sudah memimpin PENA untuk masa khidmat ke-7 atau 12 tahun lebih juga memaklumkan Timbalan Presiden PENA yang baru Datuk Dr Ngadiron. Atas ikhtiar Ngadiron dan beberapa pihak lain sejumlah penyair PENA akan tampil baca puisi di WTC Kuala Lumpur dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.
Para penyair Malaysia yang tampak hadir dan ikut baca puisi di antaranya Usman Gumanti, Pian Hadib, Datuk M Radzwan, Presiden Pemuisi Malaysia (selain membaca puisi juga menyanyikan lagu dan lirik ciptaannya), Sali Sudin (juga menyanyikan beberapa karyanya), Samsuddin Othman, Ketua PPJ Johor, Amir dan masih banyak lagi.
Sedangkan pihak pelajar yang diundang dalam acara yang sama dari Sekolah Sri Putri yang mengutus puluhan pelajar. Mereka antusias sambil bersorak-soraiorai menngikuti acara dan merespons pembacaan puisi. Apalagi sejumlah pelajar dan guru juga tampil di panggung PENA.
Senator dan Sastrawan, Dr Awang Sariyan dalam kata pengarahannya mengatakan, keahlian bersastra tak semua orang dikaruniai oleh Allah SWT. Oleh sebab, penulis yang mempunyai keahlian tersebut hendaklah dapat melahirkan karya baik, puisi, cerpen, novel maupun karya lain yang bermuara kepada kebesaran Allah sebagai wujud syukur akan nikmat yang diterima selama ini.
“Apabila seseorang terlalu mencintai dunia (hubbuddun’ya) niscaya cenderung menjadikan Tuhannya sebagai nomor dua,” ujar Awang Sariyan yang pernah memimpin DBP pada masanya. Ucapan ini dijadikan tema acara tersebut.
Pada kesempatan itu, Fakhrunnas sempat menyerahkan buku cerpennya ‘Lembayung Pagi, 30 Tahun Kemudian’ kepada Dr. Awang Sariyan dan Dr. Ngadiron.
Inilah puisi terbaru Fakhrunnas yang dibacakan pada iven sastra tersebut dari hasil perenungannya di sebuah rumah sakit di Melaka:
Puisi Fakhrunnas MA Jabbar
Di sini, Tak Sanggup Kuberpuisi
kepada: tutin apriyani
orang-orang lalu–lalang hati-hati
tak henti
datang dari beribu penjuru
kau tahu
ada yang ditandu
berlompatan dari ambulans dan iringan sirine bernyanyi-nyanyi
atau jalan kaki tertatih sendiri
atau didampingi orang terkasih
di sini sejuta kata bersembunyi:
x-ray
mri
infus
jarum suntik
tetes darah
amnesia
ayan
rintihan
lumpuh
tongkat
insulin
buta
berserah
pada Allah
sungguh aku tertegun
di sebuah bilik sunyi
ada dokter setengah baya
ada dua perawat perempuan muda
bertanya keluhan dan rintihan
dan akhirnya menulis resep obat
ada pasien lain
berkisah sesudah dua pekan dirawat di RS rumah sakit itu
katanya susah pejamkan mata
susah pulas
apa pasal? dokter bertanya
sebab tak cukup ringgit membayar biaya berobat
ya Allah
di ramadhan ini
Kau persaksikan selalu kebesaranMu
rumah sakit ini laksana bengkel raksasa manusia
tak beda bengkel mobil dan sepeda
sejuta kata terdedah:
kurang angin
minyak mesin
rem kandas
starter
jumper api
driver
masuk angin
sungguh di sini
tak sanggup kuberpuisi
sebab kesehatan
tak sehebat keindahan
jauh hebat dari segala
kuasa Allah
melaka, 3 maret 2023. ***
Editor : Soleh