DURI (PESISIRRIAU.COM)–Proyek Jalan Desa Harapan Duri, sudah rampung dikerjakan. Akan tetapi, menelusuri besarannya anggaran tidak sesuai dengan kondisi ril di lapangan. Bahkan ditengarai ada unsur mark up anggaran terlalu besar.
” Kalau hanya menyiram dengan batu krikel lalu aspal hotmix bisa dihitung ulang proyek yang sudah rampung saat ini. Pantastis sekali dengan lebar dan panjang segitu menghabiskan dana Rp12 Miliar lebih,” kata praktisi hukum nasional, Elidanetti SH MH kepada PesisirRiau.com Ahad (13/11).
Sejak awal jalan tersebut diperlebar dan dibangun dua jalur memang tampak sempit. Mestinya tidak dua jalur ada median atau pembatas ditengahnya.
” Pelebaran Jalan Desa Harapan itu, bukan dilihat tidak suka atau di dukung masyarakat. Namun dari segi perencanaan masih kurang matang. Kajian atau uji kelayakan entah bagaimana dulu. Hasilnya seperti itu. Malah masyarakat dan berbagai pihak mulai menyoroti besar anggarannya,” papar bunda panggilan akrabnya.
Ditegaskan tim pengacara ulama dan aktivis Indonesia ini, setelah rampung proyek dikerjakan, disarankan agar pihak berwewenang mengaudit anggarannya. Sehingga dugaan dari masyarakat dan berbagai pihak segera terjawab.
” Kalau ada kritik dan saran dibiarkan berlarut-larut, kian melebar nanti. Ironisnya ada yang mengintimidasi. Sorotan akan mengarah menuding Pemkab Bengkalis sengaja ada mark up anggaran,” tandasnya.
Seperti dijelaskan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek itu, Budi, lebih kurang 80 meter ada pengerjaan drainase yang masuk dalam pembangunan penunjangnya dan tidak terletak pada sejumlah titik yang dianggap rawan bencana.
“Benar. Drainase ada masuk dalam RAB sepanjang 80 meter yang berada diujung jalan hampir menuju Jalan Hang Tuah,”tukasnya.(ham)
Editor: Soleh