Home Riau Duri

Proyek Dua Jalur Jalan Desa Harapan, Masyarakat Tuding Tidak Melalui Uji Kelayakan

Duri
Jumat, 21 Oktober 2022, 14:36 WIB
Dua jalur Jalan Desa Harapan setelah proyek rampung dikerjakan (Foto; Istimewa)
Dua jalur Jalan Desa Harapan setelah proyek rampung dikerjakan (Foto; Istimewa)

DURI (PESISIRRIAU.COM)- Pengerjaan proyek dua jalur Jalan Desa Harapan terus menuai kontra, usai menyebabkan banjir dadakan. Bahkan tampak sempit setelah dibagi dua, kini masyarakat menduga jika pengerjaan proyek itu mengabaikan uji kelayakan yang semestinya dilakukan terlebih dahulu.

Hal tersebut diungkapkan praktisi hukum nasional, Elidanetti SH, MH yang juga sebagai masyarakat asli Duri, Jum’at (21/10/22). Menurutnya, keputusan Pemerintah sangat menyusahkan masyarakat yang terimbas proyek tersebut, khususnya masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dengan berdagang disepanjang jalan itu.

“Penataan kota boleh- boleh saja. Selain itu untuk mempercantik, juga untuk merubah wajah kota ini. Namun perlu diingat juga, jangan sampai membuat masyarakat susah, apalagi banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan berdagang. Jika mereka merugi, apa pemerintah mau tanggung jawab apalagi sampai gulung tikar,”ujarnya.

Dikatakan pengacara Habib Rizieq ini, dirinya menduga Pemerintah melalui perpanjangan tangannya dalam membuat pelaksanaan suatu proyek tidak melalui uji kelayakan terlebih dahulu, sehingga tidak menciptakan masyarakat disekitarnya merasakan manfaat sesungguhnya.

“Berulang saya katakan, ini sifatnya bangun rancang, bukan rancang bangun semestinya dan kesannya dipaksakan guna menghabiskan APBD Bengkalis yang besar sehingga mencuatkan bahasa anak tiri dan anak kandung ditengah-tengah masyarakat. Jalan Desa Harapan ini yang sudah bagus ternyata direnovasi dan masih banyak di kota ini infrastruktur yang tidak bagus lagi, malah dibiarkan,”ucapnya.

Pantauan dilapangan, dugaan Pemerintah tidak melalui uji kelayakan dalam merancang suatu pembangunan proyek di Negeri berjuluk Sri Junjungan semakin terlihat, tatkala mendengar keterangan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek itu, Budi, jika hanya kurang lebih 80 meter saja  drainase yang masuk dalam pembangunan penunjangnya dan tidak terletak pada sejumlah titik yang dianggap rawan bencana.

“Benar. Drainase ada masuk dalam RAB sepanjang 80 meter yang berada diujung jalan hampir menuju Jalan Hang Tuah,”tukasnya.

Editor: Soleh

 

Tags in

Berita Menarik Lainnya

Rekomendasi

456

Trending Topic

Most Read

Berita Riau