Home Riau Bengkalis

Nama Wabup Bengkalis Dicatut Penipu, Uang Bendahara Mesjid Raib Puluhan Juta Rupiah

Bengkalis
Senin, 20 Februari 2023, 00:43 WIB
Mesjid Jami'atul Ikhlas Senggoro.(foto/istimewa)
Mesjid Jami'atul Ikhlas Senggoro.(foto/istimewa)

BENGKALIS (PesisirRiau.Com)- Nasib naas menimpa bendahara Mesjid Jami’atul Ikhlas Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis H Basri. Ia kehilangan semua tabungan dalam rekeningnya sebesar Rp48 Juta dikuras oleh penipu yang mengaku mengirimkan sejumlah bantuan untuk pembangunan Mesjid Jami’atul Ikhlas, dana dari Bupati Bengkalis, Wabup Bengkalis, Sekda Kabupaten Bengkalis, Ketua DPRD Bengkalis dan dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis.

Ceritanya, pada Sabtu malam (18/2/2023) H Basri yang juga adalah ketua pembebasan lahan pembangunan Mesjid Jami’atul Ikhlas yang kebetulan sedang getol mencari dana untuk pembebasan lahan, mendapat pesan melalui WhatsApp (WA) dari orang yang mengaku Bagus Santoso, sembari memperkenalkan diri ke Basri, bermaksud memberikan bantuan untuk pembangunan Mesjid Jami’atul Ikhlas, sekaligus menjelaskan, ada program donasi sekali lima tahun dari Pemkab Bengkalis untuk mesjid yakni dari Bupati, Wabup, Sekdakab Bengkalis, Ketua DPRD dan Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis.

Menurutnya nanti akan ada orang dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, yang akan mengirimkan bantuan tersebut sembari meminta nomor rekening mesjid.

Tak lama setelah itu ada orang yang mengaku dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, bernama Maulana Ihsan mengabari ke H Basri bahwa dia sudah mentransfer uang sejumlah Rp18 Juta ke rekening mesjid. Tak lupa bukti transfernya dikirim ke H Basri.

Untuk ucapan terima kasih, H Basri kemudian meneruskan bukti transferan atas nama Bagus Santoso itu ke orang yang mengaku Wabup itu dan mengucapkan terima kasih.

“Waktu meneruskan bukti transfer kepada orang yang mengaku Wabup Bagus Santoso, dia mengatakan uang yang Rp18 Juta itu untuk bantuan Mesjid Jami’atul Ikhlas hanya Rp8 Juta, sisanya adalah untuk bantuan untuk panti asuhan sebesar Rp8 Juta dan Rp2 Juta untuk saya pribadi. Dan dia minta saya mentransferkan kembali bantuan untuk panti asuhan sembari dia mengirimkan no rekening ,” demikian cerita H Basri.

Lanjut Basri, lalu Maulana mengirimkan lagi bukti transfer ke rekening mesjid atas nama Kasmarni sebesar Rp20 Juta, bukti transfer dari atau atas nama Sekdakab Bengkalis sebesar Rp45 Juta, kemudian dari Khairul Umam sebesar Rp30 Juta dan dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis Rp22 Juta.

Pihak pengurus mesjid diminta untuk dapat menerima kunjungan Wabup, Sekdakab Bengkalis dan Ketua DPRD ba’da Zuhur pada Ahad (19/2/2023) untuk menjelaskan perihal bantuan tersebut.

“Orang yang mengaku dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, bernama Maulana itu mengatakan pula bahwa bantuan yang ditransfer dari Kasmarni Rp10 Juta untuk mesjid dan untuk panti asuhan Rp10 Juta. Sementara yang dari ketua DPRD untuk mesjid sebesar Rp15 Juta dan untuk panti asuhan Rp15 Juta Demikian juga transfer yang dari Sekdakab Bengkalis, untuk mesjid hanya Rp25 Juta dan sisanya untuk panti asuhan.

Kemudian dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis untuk mesjid hanya Rp15 Juta dan sisanya untuk panti asuhan. Dia minta yang untuk panti asuhan itu ditransferkan kembali malam itu juga,”kata Basri.

Walaupun Basri sudah memberi alasan jika pihaknya tak dapat melakukan transfer balik berhubung hari libur karena rekening masjid tidak ada kartu ATM, dan lagi buki rekening mesjid belum dapat diprint out untuk melihat ada tidaknya uang masuk. Namun si penipu mendesak Basri untuk rnenanggulangi dulu dengan rekening pribadinya.

“Dia terus minta tolong agar bantuan untuk pantian asuhan yang sudah terkirim ke rekening mesjid itu di transfer balik ke nomor rekening yang dikirim ke saya. Kebetulan di rekening saya ada simpanan untuk biaya kuliah anak saya sebesar Rp48 Juta.

Sementara jumlah yang harus ditransfer untuk panti asuhan itu sebesar Rp.
60 Juta. Si penipu mengatakan tak apalah transfer berapa yang ada aja, besok boleh ditransfer sisanya . Karena memang percaya dengan bukti transfer uang benar-benar seperti bukti transfer asli, ditambah pula profil di WA yang mengatasnamakan Wabup benar-benar foto Bagus Santoso, saya pun mengirimkan uang yang ada di rekening saya semuanya sebanyak Rp48 Juta,” ujar Basri menguraikan.

Pagi Ahad, Basri pun memberitahu ketua Mesjid Jamiatul Ikhlas ustad Arjon, akan ada bantuan masuk dari Bupati, Wabup, Sekdakab Bengkalis, Ketua DPRD dan Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis dan ba’da Zuhur, Wabup bersama Sekdakab Bengkalis dan Ketua DPRD akan berkunjung ke mesjid Jami’atul Ikhlas menjelaskan perihal penyerahan bantuan itu.

Saat shalat Zuhur, Ketua Mesjid Jamiatul Iklhas menyampaikan ke jamaah jika ada kunjungan Bupati, Wabup dan Sekdakab Bengkalis. Namun sampai pukul 15.00 WIB pengurus mesjid menanti kedatangan rombongan, yang ditunggu tak kunjung datang, pengurus mesjid pun sudah pada pulang ke rumah masing-masing.

“Saya mulai curiga, kenapa hp orang mengaku dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis itu, tidak dapat lagi dihubungi. Dan juga nomor hp orang yang mengaku Bagus Santoso sudah hilang berikut foto di profilnya. Saya pun mendatangi panti asuhan Dayang Derma apakah ada rombongan dari Pemkab yang akan menyerahkan bantuan, ternyata tidak ada sama sekali. Disitulah saya sadar jika sesungguhnya saya sudah tertipu. Lenyaplah tabungan untuk biaya kuliah anak saya ,” lirih Basri.

Kendati tabungan terkuras habis oleh penipu, Basri hanya bisa tawakal dan berserah diri pada takdir Allah.

Di tempat terpisah Wabup Bengkalis H Bagus Santoso mengaku prihatin atas apa yang menimpa salah seorang pengurus masjid Jami’atul Ikhlas Desa Senggoro tersebut. Menurutnya dalam pekan ini sudah ada dua orang pengurus mesjid yang menghubungi dirinya soal bantuan yang diberikan kepada mesjid bersangkutan.

“Kejadian ini sudah kesekian kali, dan berulang-ulang terus, kita melalui website Pemerintah Kabupaten Bengkalis baik Bupati Kasmarni, saya Wabup dan Sekda serta OPD lainnya sering mengimbau baik melalui berita ataupun pertemuan agar masyarakat tidak mudah menerima informasi yang tidak dapat di pertanggung jawabkan,” kata Wabup.

Dikatakan Wabup ada beberapa ciri-ciri modus penipuan tersebut adalah membantu tempat ibadah baik mesjid, musholla, gereja dan lain-lain, karena kalau bantuan tersebut melalui pemerintah tentu ada prosedural atau mekanisme tahapan yang harus dilalui.

“Kalau bantuan dari pemerintah tentu ada prosedur atau mekanisme yang dilalui, jadi masyarakat diminta hati-hati dan waspada terhadap modus penipuan ini, karena tidak mungkin bantuan tersebut langsung pejabat yang nelpon pasti melalui musyawarah,”kata Bagus Santoso.

“Sekali lagi jangan mudah percaya. Apapun informasi yang diterima mohon disampaikan kepada pengurus yang lain dan dikroscek kebenarannya,” imbau Wabup.(sal)

Editor : Soleh

Berita Menarik Lainnya

Rekomendasi