DIREKTUR Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS-PPB), Lambas Hutabarat memilih dan memilah sampah sebelum diolah menjadi barang berkelas, di markasnya Senin (14/08/2023). Sampah diubah dari tangan kreator dan cekatan bernilai ekonomis, dapat mengurangi polusi lingkungan dan menerapkan ekonomi sirkular. Beragam telah dihasilkan dari kerajinan tangan usaha binaan PT Pertamina Hulu Rokan ini di markasnya Jalan Bakti Kopelapip, Duri, Kelurahan Pematang Pudu,Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Mulai dari berbagai jenis , dompet,tas, vas bunga, cermin, bingkai foto, hiasan, lampu hias, gapura, serta pernak pernik lainnya, yang dapat dijadikan cindera mata.
LAMBAS HUTABARAT, Direktur Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS-PPB) ketika memberikan materi tentang pengelolaan dan daur ulang sampah diubah menjadi barang berkelas, bernilai ekonomi dan sirkular ekonomi kepada para mahasiswa dari AMIK Mitra Gama Duri, di markasnya Jalan Bakti Kopelapip Ujung RT 01 RW 16 Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis beberapa waktu lalu.
KARYAWAN Lambas Hutabarat mengepres sampah dengan mesin pres di sekitar halaman Bank Sampah Pematang Pudu (BS PPB) di Jalan Kopelapip Ujung Kelurahan Pematang Pudu, Mandau, Kabupaten Bengkalis.Sampah jenis ini akan dijual ke luar daerah Sumatera Utara untuk didaur ulang dan dimanfaatkan lagi. Dari penjualan sampah’ini pula, Lambas dapat memperoleh penghasilan hingga puluhan juta rupiah perbulan.
TIMBULAN berbagai jenis sampah yang ditampung dari para nasabah dan pemulung di halaman markas Lambas Hutabarat, belum dipilah dan dipilih untuk diolah menjadi barang berkelas. Dari pemilihan dan pemilahan, diolah menjadi kreatifitas kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Seperti sampah jenis berbahan plastik menjadi pernak-pernik atau oleh-oleh.
CONTOH berbagai varian dari hasil olahan sampah yang terpajang dalam rak lemari kaca Lambas Hutabarat. Dari barang bekas jadi vas bunga, kotak tisu, tas, bingkai kaca, dompet dan sebagainya. Sampel barang berharga dari barang bekas ini, berpenghasilan dalam sebulan Rp30 Juta hingga Rp40 Juta.
(Foto:Soleh Albantani/PesisirRiau.com)