Dirancang Dua Jalur Jalan Desa Harapan Duri,  Masyarakat Ngadu ke Elidanetti

Serba-Serbi
Kamis, 13 Oktober 2022, 00:48 WIB
Kondisi ruas Jalan Desa Harapan Duri dibuat dua jalur muncul persoalan baru.(foto/istimewa)
Kondisi ruas Jalan Desa Harapan Duri dibuat dua jalur muncul persoalan baru.(foto/istimewa)

DURI (PESISIRRIAU.COM)–Proyek Jalan Desa Harapan, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Bengkalis yang dibangun dua jalur terus menjadi pusat perhatian dan sorotan. Ada pro dan kontra menghiasi obrolan hangat serta menarik perhatian dari mulut ke mulut.

Proyek belasan milliar rupiah, yang digaungkan menjadi proyek jalur dua perdana di kota minyak ini, ternyata dianggap sebagian masyarakat sebagai masalah baru, namun tidak mendapat solusi dari pemerintah dalam prakteknya dilapangan. Sejumlah pengendara roda empat mengaku resah terutama saat akan berputar arah pada U – Turn yang dibuat kontraktor pelaksana, tidak putus hanya dengan sekali putaran stir dan harus mundur dan mengulangi untuk berbelok. Efeknya, tak jarang pengendara lain harus menghentikan laju kendaraannya.

Tak hanya itu, sejumlah pengusaha yang mengadu nasib di bilangan jalan itu harus mengelus dada terasa sempitnya jalan  dibuat dua jalur tersebut, hingga membuat pengunjungnya tak nyaman akan parkir kendaraan.

“Memang saya akui sejak jalan ini dibuat dua jalur, tampak tertata rapi. Namun, dari sisi negatifnya juga sangat disayangkan, jalan ini menjadi sempit. Kesemrawutan menjadi pemandangan utama. Omset kami pun jujur saja sangat terganggu hingga berkurang 30 sampai dengan 40 persen dikarenakan jalur dua dan jauhnya tempat berputar kendaraan,”aku Yudi dan Dian selaku pengusaha kuliner serta jasa transportasi.

Dikatakan semestinya pemerintah memikirkan seluruh efek bagi masyarakat yang ada di sekitar proyek pembangunan jalur dua jalan ini.

” Maunya kami, silahkan jalan diperlebar, alangkah baiknya jangan dibagi dua,”harapnya.

Selain mengeluhkan akan efek jalan yang dirancang pemerintah berjuluk Sri Junjungan itu, lantas warga mengadu dan menggandeng praktisi hukum nasional asal Duri, Elidanetti, SH MH untuk turun gunung melihat langsung kondisi sebenarnya.

“Lebih dari lima orang masyarakat datang dan mengadukan perihal kondisi jalan ini setelah dibangun dua jalur. Menurut saya, ini serius dan harus ditindaklanjuti,”ujarnya.

Dikatakan pengacara yang akrab disapa Bunda Eli ini mengaku setelah mendengar keluhan warga merasa tergerak untuk melihat langsung permasalahan yang terjadi. Terutama lebar badan jalan dan efek apa saja yang ditimbulkan dan menurutnya, tak perlu diapresiasi kinerja Pemerintah yang tak berpihak kepada masyarakat.

“Yang paling utama, pemerintah harus memikirkan efek yang ditimbulkan dan setelah masalah ini muncul serta menjadi viral, wartawan yang semestinya jadi kontrol sosial jangan diintimidasi dan diintervensi jika tidak ingin berhadapan dengan saya. Bagaimana daerah ini mau maju kalau sedikit diberitakan saja ada bentuk intimidasi dan intervensi,”tukasnya.(Sal)

 

Tags in

Berita Menarik Lainnya

Rekomendasi

456

Trending Topic

Most Read

Berita Riau